Satu Danau Tiga Warna

Tomohon, kota yang dijuluki “kota seribu bunga” ini mempunyai banyak tempat wisata untuk di kunjungi karena keindahan alam yang begitu alami salah satunya adalah Danau Linow, Danau yang memiliki tiga warna yang berbeda.



Selain Danau Tondano yang terkenal di Sulawesi Utara, Danau Linow ini juga cukup terkenal disini tentu karena keunikan yang danau ini miliki. Danau yang luasnya sekitar 43 hektar ini merupakan salah satu buruan para wisatawan lokal. Selain warna warni danau yang indah disekitar danau ini memiliki pemandangan-pemandangan yang cantik.

Lalu kenapa danau ini memiliki tiga warna unik berbeda-beda? Itu dikarenakan pulau ini terbagi menjadi dua sisi. Satu sisi danau ini mengandung kadar belerang yang sangat tinggi dan terhubung langsung dengan sumber air yang mengalir ke danau, sementara di sisi lain danau ini tidak. Itulah yang membuat danau ini terlihat berubah-ubah warnanya ditambah lagi dengan bantuan pencahayaan sinar matahari.

Kedalaman danau Linow ini bisa mencapai 5 meter bisa terlihat jelas dari atas bukit yang berada di bibir danau. Akan terasa sangat menyenangkan bila anda berkunjung ke danau linow pada pagi atau sore hari di waktu-waktu tersebut cuaca terasa sejuk karena sinar matahari berkurang.

Kafe yang terletak di sisi bukit yang mengitari danau ini memanjakan anda para pengunjung, dengan ngopi dan mencicipi pisang goreng di cuaca yang sejuk ini membuat anda merasa sungguh nyaman melihat pemandangan danau linow dan sekitarnya.

Disini juga anda daapat menikmati sarana wisata berupa perahu kayu yang dapat di sewa dengan harga tertentu. Dan juga anda dapat mengambil foto di bibir danau dengan melewati jalan yang terbuat dari kayu dan bambu yang dibuat seperti dermaga.

Ada nilai tambahnya jika anda para wisatawan datang berkunjung disini pada pagi hari karena bisa mendengar suara kicauan-kicauan burung yang merdu  serta embun-embun pagi yang membuat udara paginya terasa segar mungkin akan menambah suasana hati anda makin nyaman berada lama-lama disini.

Kolam Luas, Danau Terluas di Sulut

Pasti anda yang sudah biasa datang berwisata ke Manado sudah tahu kalau danau terluas di Sulawesi Utara adalah Danau Tondano. Danau yang luasnya mencapai sekitar 4.278 hektar ini diapit oleh pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu dan Gunung Masarang.



Danau vulkanik yang dihasilkan dari letusan gunung purba seperti danau Toba yang berada di Sumatra Utara ini merupakan penghasil ikan air tawar seperti ikan mujair, kabos, payangka ( udang kecil ), nike, sepat siang (arwana), tawes, pongkor, bontayan, lobster hitam dan gurame kupu-kupu ini dilingkari dengan jalan provinsi yang menghubungkan kota Tondano, kecamatan tondano timur, kecamatan eris, kecamatan kakas, kecamatan romboken dan kecamatan tondano selatan.
Di danau ini terdapat dua pulau kecil yaitu pulau yang bernama likri dan papalembet depat toulumembet.

Sumaru endo (romboken), resort wisata bukit pinus (tondano arah toliang oki) merupakan obyek wisata yang berada di danau tondano ini. dan jika anda para wisatawan ingin melihat nelayan yang beraktifitas di danau ini anda bisa menyewa perahu motor yang dapat menampung 10 orang penumpang untuk melihat nelayan yang menangkap ikan menggunakan keramba sekalian anda juga bisa berkeliling danau untuk melihat pemandangan sekitar.


Setelah anda puas berkeliling anda bisa menikmati kuliner disekitar danau tondano, ada banyak kuliner yang wajib anda cicipi disini dan jangan lupa untuk mencicipi olahan ikan betutu yang merupakan ciri khas ikan di danau ini dan masih banyak berbagai olahan ikan air tawar yang bisa anda nikmati di deretan sekitar tempat wisata danau tondano ini.
Setelah berkeliling melihat keindahan danau tondano anda juga bisa ke boulevard tondano untuk anda yang gemar berwisata kuliner, disana ada banyak deretan-deretan warung makan yang menyajikan berbagai makanan enak, salah satunya anda harus mencicipi kolombi, jagung bakar dan masih banyak lagi.
Keindahan menikmati alam dan pesona danau tondano dan sekitarnya dipastikan tidak akan terlupakan bagi siapa saja yang datang berkunjung / berlibur disini.

Keliling Dalam Air

Bunaken berada di Teluk Manado di utara pulau Sulawesi. Kawasan ini meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai. 97% merupakan habitat laut, sementara 3% sisanya adalah daratan yang meliputi lima pulau diantaranya Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen.

Taman laut Bunaken didirikan pada tahun 1991 dan wilayah ini terus dikembangkan untuk kawasan wisata. Jumlah pengunjung di Taman Nasional Bunaken mencapai 32.000 hingga 39.000 jiwa, 8-10.000 diantaranya, merupakan turis asing.

Pada tahun 2005, Pemerintah Indonesia mendaftarkan taman nasional tersebut kepada UNESCO, untuk dimasukan kedalam Situs Warisan Dunia. Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat kaya. Disini terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini. Bahkan, Bunaken merupakan salah satu ekosistem yang memiliki keanekaragaman kekayaan laut yang terbanyak di dunia.

Untuk bisa menjangkau Taman Laut Bunaken, bisa ditempuh dengan menggunakan perahu cepat atau juga dengan menggunakan kapal sewaan. Lama perjalanan dari pelabuhan kota Manado sekitar 30 menit. Kelebihan dari Taman Laut Bunaken ini adalah pada taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan  yang paling tinggi di dunia.

Bagi Anda yang ingin menikmati keindahannya, Taman Laut Bunaken menyediakan 29 titik selam (dive spot) dengan kedalaman hingga 1.344 m. Dari 20 titik selam, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan dibawah laut. Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Objek Wisata Taman Laut Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di kawasan tersebut terdapat sebuah fenomena alam, yaitu air terjun bawah laut yang sering disebut dengan hanging walls. Bentuk dari air terjun raksasa ini berupa dinding karang raksasa yang berdiri secara vertikal dan melengkung ke bagian atas.  Dinding Karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken. 

Meski memiliki area yang cukup luas, tidak semua kawasan boleh dijadikan area penyelamanan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian dari Taman Laut Bunaken tersebut. Lokasi yang boleh dijadikan kawasan menyelam dibatasi pada masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau tersebut saja. Di luar kawasan itu, sudah masuk arena terlarang untuk melakukan kegiatan penyelaman.

Dari sisi iklim, Taman Laut Bunaken merupakan kawasan dengan iklim tropis. Curah hujan di kawasan ini berkisar antara 2000 hingga 3000 mm per tahun. Suhu di kawasan ini cukup sedang, berkisar antara 26-31 derajat celcius. Waktu yang terbaik untuk berkunjung ke Taman Laut Bunaken ini adalah pada bulan Mei sampai dengan Agustus. Sebab, pada saat itu cuaca dalam kondisi yang cukup cerah dan laut pun bersahabat. Sehingga bisa mendukung semua kegiatan penyelamana yang ada di taman laut Bunaken tersebut.

Keindahan taman nasional Laut Bunaken sendiri sudah diakui oleh dunia. keanekaragaman hayati di kawasan tersebut, paling besar jumlahnya dari semua laut yang ada di dunia. Hampir semua organisme akuatik yang langka, misanya ikan duyung, dugong-dugong, lumba-luma dan beraneka jenis ikan hias ada di kawasan tersebut. Di laut Bunaken, kita bisa menjumpai beberapa ikan yang sulit didapatkan di lokasi lain. Misalnya Hippocampus, kima raksasa, penyu sisik atau juga penyu hijau yang sudah sangat langka.

Beberapa jenis terumbu karang, juga hidup dengan alami di kawasan Taman Laut Bunaken. Beberapa jenis terumbu karang yang hidup di kawasan ini antara lain berjenis Pocilipora sp, Seriaattipora sp, Pachyseris sp, Porites sp, Fungia sp. Juga terdapat terumbu karang yang berasal dari jenis Herpolitha sp, Holomitra sp, Galaxea sp, Pectinia sp, Lobophyllia sp, Echinopora sp serta jenis Tubastre sp.

Mengunjungi Manado tidak lengkap jika tidak pergi ke Bunaken Taman Laut , dan belum kebunaken jika tidak merasakan indahnya wisata taman laut itu sendiri.






Upacara Bendera Sekalipun Daalam Air

Pantai Malalayang menjadi saksi bisu pecarahkan 2 rekor dunia yaitu penyelaman masal dan Upacara dalam air dengan peserta terbanyak yang pernah ada. Guinnes Worlds of Record mencatat dalam situs resminya Guinnes World of Records dimana Manado menjadi saksi sejarah terukirnya dua rekor selam sekaligus.

Pertama "The Largest Scuba Diving Lesson" pada tanggal 16 agustus 2009 melibatkan sebanyak 2.861 peselam diantanya para penyelam lokal, 35 orang VIP dan 51 penyelam partisipan dari mancanegara turut andil dalam bagian menyelam dalam air laut pantai malalayangmereka mulai pukul 10.00 wita dan mereka duduk di dasar laut selama 31 menit memecahkan rekor sebelumnya di Maladewa tahun 2006 yang melibatkan 979 penyelam. 

Persiapan Peserta Selam 17 Agt 2009
Kedua "The Most People Scuba Diving Simultaneosly National Day Ceremony", dalam rangka memperingati detik-detik Proklamasi HUT RI ke-64 diikuti sebanyak 2827 orang penyelam yang terdiri dari 2700 penyelam lokal, 31 penyelam VIP dan 76 orang penyelam partisipan dari manca negara. Peserta yang ikut adalah marinir dari Australia, Inggris, Filipina, juga diikuti mahasiswa dan seluruh club selam di nusantara serta angkatan laut, darat, udara, dan bahkan dari kepolisian RI. Pemecahan rekor ini disaksikan langsung oleh wakil Guinness Book of Record dari London, Inggris. Juga ikut disaksikan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi. Lucia Sinogagliesi dari Guinness Book of Record mengatakan bahwa rekor yang ditorehkan di pantai Malalayang sangat luar biasa. “Saya sangat senang karena pantai Malalayang ini indah dan banyak orang ikut memecahkan rekor dunia ini. Rekor ini belum bisa dipecahkan dalam waktu 10 tahun ke depan,” ujarnya. Oleh karena itu, ketika di Indonesia muncul gagasan pemecahan rekor dunia selam massal dengan target 1.500 peselam banyak yang beranggapan bahwa ini hanya mimpi dan ide gila. Karena memang bukan hal biasa. Ini berarti panitia harus menemukan sebuah lokasi di bawah laut yang aman dan luas untuk menampung ribuan penyelam, juga harus mampu menjamin keselamatan para peselam alias zero accident. Sedikit saja kesalahan dalam menentukan lokasi penyelaman atau kecerobohan dalam pelaksanaan, resikonya adalah jiwa para peselam. 

Itulah mengapa sebabnya Pantai Malalayang dipilih menjadi lokasi pemecahan dua rekor dunia, karena keindahan dan pesona baharinya yang membuat wisatawan baik manca negara maupun lokal tidak pernah bosan untuk datang ke lokasi pantai ini. Pantai Malalayang merupakan sebuah pantai yang terletak di ujung selatan Kota Manado, Sulawesi Utara. Pantai ini merupakan pantai yang paling dekat dengan pusat kota Manado sekitar 4 kilometer saja, yang bisa ditempuh dalam waktu 10 menit saja. Untuk menuju ke pantai ini bisa menggunakan mobil pribadi atau kendaraan umum. Karena letaknya yang sangat dekat dengan pusat kota, sehingga membuat pantai ini selalu ramai dikunjungi oleh warga Manado dan sekitarnya bersama anggota keluarga. Selain itu untuk berlibur ke pantai ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan pemandangan bawah lautnya juga indah.



Pantai yang dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 5 menit dari terminal luar kota Malalayang ini merupakan tempat berekreasi masyarakat Manado di hari Minggu atau hari-hari libur. Dari pantai dapat terlihat pemandangan kota Manado, khususnya lokasi bisnis Boulevard terlihat jelas. Sambil mengagumi jernihnya air laut dengan berenang di pantai, pengunjung juga bisa menikmati panorama matahari terbenam sembari mencicipi berbagai penganan daerah yang dijual di sekitar lokasi wisata, seperti pisang goreng, milu rebus, dabu-dabu roa, nasi kuning dan nasi campur. Pantai Malalayang merupakan lokasi wisata pantai yang lengkap. Selain itu, Pantai Malalayang yang berbatasan dengan Pantai Kalasey ini, termasuk lokasi wisata yang mudah dijangkau. Dengan menumpangi mobil angkutan kota, mikrolet, lokasi ini dapat dicapai karena berada pada jalur angkutan umum dalam dan luar kota. Dari dalam kendaraan saja, keindahan pantai dan panorama alam terlihat jelas. Masyarakat dapat masuk lokasi tanpa membayar retribusi. Karenanya, pantai ini selalu ramai dikunjungi warga kota Manado dan kota sekitarnya.

Serasa Berada di Brazil

Monumen Yesus Memberkati adalah sebuah gagasan ide dari Ir. Ciputra, seorang pengusaha kawakan di bidang propoerti di Indonesia. Monumen yang menghabiskan biaya sekitar Rp.5 miliar ini memiliki ketinggian 50 meter dari permukaan tanah dengan 20 meter tinggi penopangnya dan memiliki kemiringan 20 derajat. 
Rio de Jeneiro nya Manado

Yesus Memberkati adalah sebuah menumen Yesus Kristus yang terletak di kota Manado Indonesia. Terbuat dari 25 ton besi fiber dan 35 ton besi baja, terletak pada bukit tertinggi di daerah perumahan Citraland Manado. 

Kemiripan pun di kaitkan dengan Rio de Jeneiro di Brasil, yang merupakan salah satu patung tertinggi di dunia. Kini Monumen Yesus Memberkati menjadi salah satu tempat wisata religi terlebih bagi umat Nasrani, memanjatkan doa dengan pemandangan kota dan Pantai Manado nan indah tentu akan memberikan kekhidmatan yang eksotik. Walaupun tidak sedikit juga yang datang untuk menikmati pemandangan Manado dari monumen ini. 

Patung ini menghadap langsung ke Kota Manado dan Pantai Manado. Monumen Yesus Memberkati ini juga merupakan simbol kerukunan antar umat beragama yang dikenal sangat dijaga oleh masyarakat Sulawesi Utara. Uniknya, monumen Yesus dalam patung ini digambarkan dalam posisi 'terbang' dan condong ke depan. Dengan kata lain, monumen ini berarti satu-satunya patung Yesus yang dibangun dengan kemiringan. Bagi pelancong dari luar kota, berfoto dengan latar belakang monumen ini bisa menjadi bukti kehadiran Anda di Kota Manado